(1) Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?’
(2) Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja, cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih!
(3) Sempet bingung jg, kok aku bisa senyum sendiri. Baru nyadar, aku lagi mikirin kamu.
(4) Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku… akan kucintai kamu dengan kepingannya yang tersisa.
(5) Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal.
(6) Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu.
(7) Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu.
(8) Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya.
(9) Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku.
(10) Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan!
(11) Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum.
(12) Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu
(13) Wah, ini angka sial. Udah dulu ya… Soal sms-sms itu, ga usah nanya dari mana sumbernya, selama Anda bisa membuatnya datang dari hati.
(14) Plis aku butuh bantuan kamu. Soalnya, kunci buat membuka pintu kebahagiaanku, ga tau napa, ada padamu.
(15) Ketika mencintaimu, aku mendapat kekuatan. Mendapat cintamu, aku beroleh keberanian. Kamu wonderwoman, yang membuatku ngerasa jadi superman. Kalimat terakhir bisa dibalik sesuai keperluan. Atau diulang, kalo kamu berdua makhluk sejenis, kek kasus Ryan .
(16) Ayolah tinggal sesukamu di dalam hatiku. Janji, aku ngga bakalan ngutip uang kontrakan.
(17) Cintaku denganmu memang tak akan berkahir bahagia, karena yang kutawarkan untukmu adalah cinta yang tak punya akhir.
(18) Izinkan aku membaca nada-nada di dalam jiwamu, untuk kunyanyikan saat kau mungkin sudah lupa lirik-liriknya.
(19) Katanya orang bisa jadi bodoh karena cinta, tapi aku ngga peduli itu. Aku cuma mikir, betapa bodohnya mantanmu, yang berhenti mencintaimu.
(20) Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.
(21) Senyummu seperti sebuah undangan buat imajinasiku, untuk terbang sejauh-jauhnya, berkembang seliar-liarnya.
(22) Aku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya, sampai ketika aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau derita sebenarnya, sampai aku kini kehilangan itu. Terima kasih telah mengenalkanku pada kedua rasa yang tak akan kulupa.
(23) Jika aku ngga bisa mencintaimu seperti yang kamu inginkan, bukan berarti aku ngga mencintaimu dengan semua yang kupunya.
(24) Haruskah aku tersenyum penuh bahagia karena menjadi sahabatmu, atau menangis dalam perih derita, karena tak bisa lebih dari itu.
(25) Di antara jemarimu, diciptakan ruang kosong, agar ada tempat untuk diisi oleh jemariku.
(26) Jangan bilang kamu mencintaiku, kecuali dengan kesungguhan. Karena bisa saja aku melakukan hal yang paling gila, dengan mempercayainya.
(27) Memikirkanmu, aku jadi malas tidur. Soalnya, hidupku kini jauh lebih indah dari impian manapun.
(28) Aku selalu berusaha tak menangis karenamu, karena setiap butir yang jatuh, hanya makin mengingatkan, betapa aku tak bisa melepaskanmu.
(29) Kamu ga pernah bisa kuusir dari pikiranku. Ya udah, mungkin tempatmu emang di sana.
(30) Ketika kamu menutup diri, aku tau bukan untuk membuatku pergi. Kamu cuma ingin tahu, apakah aku cukup kuat untuk membukanya. (Yang ini sok PD kekna ya)
(31) Aku sadar, mencintaimu sama saja menyerahkan padamu kekuatan untuk menghancurkanku. Tapi aku percaya, kau tak akan menggunakannya untuk itu.
(32) Kamu tau, napa aku sedih tadi malam? Aku duduk di dekat seseorang yang paling berarti buatku, namun aku sadar baginya aku mungkin tak berarti apapun. (Yang ini, kalo dia punya rasa dikiiiit aja, pasti dibales deh).
(33) Tak mungkin aku berhenti mencintaimu. Aku hanya bisa belajar hidup tanpamu.
(34) Aku ingat kamu ketika seneng, karena aku selalu ingin berbagi kebahagiaan denganmu. Ingat kamu ketika sedih, karena kamu orang yang selalu mengerti perasaanku. Ingat kamu ketika ketawa ato nangis, karena kamu selalu membuat tawaku semakin lebar, dan membuat air mataku berhenti keluar.
(35) Walau kau buat aku menangis, aku tetap mengkhawatirkan keadaanmu. Walau kau semakin acuh, aku malah makin merindukanmu. Bahkan jika kau sebenarnya telah beralih kepada yang lain, aku akan berusaha berbahagia untukmu.
(36) Gimana kalo kita berdua jadi komplotan penjahat: Aku mencuri hatimu, dan kamu mencuri hatiku…
(37) Mereka bilang waktu akan mengobati semuanya. Masalahnya, tanpa kamu di sini, waktu seperti berhenti.
(38) Kamu membuatku tersenyum, tanpa sebab apapun. Membuatku tertawa, walau tak ada yang lucu. Sialnya, kamu juga membuatku jatuh, pada saat aku semestinya menjauh.
(39) Aku tak mungkin bisa mengatasi semua masalah yang menimpamu. Tapi aku janji, bakal selalu bersamamu untuk menghadapinya.
(40) Tadi malem, pas mikirin kamu, air mataku netes. Aku nanya napa dia keluar. Katanya, “Ada yang penting banget kykna di mata kamu, segitu pentingnya sampe ga ada tempat buat aku. Ya udah, mending aku keluar aja”
(41) Hari ini aku menangis bukan karena merindukanmu, atau mendambamu kembali. Tapi karena akhirnya aku sadar, aku bakal baik-baik saja tanpamu.
(42) Napa aku ga pernah bisa membencimu, saat kamu buat perasaanku tercabik-cabik?
(43) Dulu aku heran, napa orang sampe berantem ‘hanya’ karena cinta. Trus aku inget muka kamu, dan tiba-tiba, aku merasa siap menghadapi Perang Dunia Ketiga.
(44) Sejujurnya, kadang aku sembunyi, karena ingin kamu temukan. Menjauh karena ingin kamu ikuti. Menangis karena ingin kamu tenangkan. Menjatuhkan diri, karena ingin kamu tangkap.
(45) Aku pengen bersamamu cuma pada dua waktu: SEKARANG dan SELAMANYA.
(46) Jangan GR deh. Aku kangen kamu sedikit aja kok. Sedikit berlebihan maksudnya. (Untuk menghormati Valentino Rossi, pembalap pujaanku yg selalu pake nomor ini, sampe di sini dulu ya…)
(47) Andai sebuah bintang akan jatuh setiap kali aku mengingatmu, bulan pasti protes. Soalnya dia bakal sendirian di angkasa.
(48) Kamu selalu punya cara buat aku ketawa, saat aku bahkan lagi ngga pengen tersenyum. Gila kamu ya!
(49) Kamu membuatku sekarang ngerti, hal paling sakit itu bukan sendiri, tp dilupakan seseorang yang ngga bisa aku lupakan.
(50) Selama ini aku ngga nyadar kalo namaku ternyata keren juga, sampe saat aku denger sendiri kamu membisikkannya.
(51) Cuma ada satu masalah ketika aku bermimpi tentangmu… ketika aku harus terbangun.
(52) Temen-temenku nanya, apa sih yang aku lihat di diri kamu? Aku diem aja. Soalnya, kalau aku cerita, bisa-bisa mereka bakal suka juga.
(53) Cuma dengan mikirin besok masih bisa sama kamu, kayaknya gampaaang banget melalui hari ini.
(54) Aku yakin bisa menaklukkan dunia hanya dengan satu tangan, selama kamu menggenggam erat tanganku yang satu lagi.
(55) Aku akan berhenti mencintaimu, ketika berlian tak lagi berkilau, bunga tak lagi bersemi, petir tak lagi bergemuruh, sungai tak lagi mengalir, bintang tak lagi bersinar, pelangi tak lagi membias. Ah, ngga juga. Kalaupun itu terjadi, aku tak akan berhenti.
(56) Aku nggak menangis karena kehilanganmu, tapi mengetahui kau tak pernah berusaha mencegahku pergi.
(57) Kenapa aku tetap menginginkanmu walau kamu tak pernah punya rasa yang sama. Masalahnya, begitu sulit membuatmu mencintaiku, lebih sulit lagi memaksa hatiku berhenti memikirkanmu.